Nama : Ilmawati
Kelas : MS5
NIM : 1211557
Dosen : Ardaniah Abbas, S.E., AK., C.A.
Tugas Manajemen Operasional
Keterampilan
konseptual terdiri dari dua aspek yaitu keterampilan untuk mengatur dan
keterampilan untuk memimpin. Jelaskan kedua keterampilan tersebut disertai
dengan contoh dan bagaimana kedua keterampilan tersebut sangat dibutuhkan oleh
manajer operasi.
Jawab
Sebelum membahas
mengenai aspek dalam keterampilan konseptual, terlebih dahulu kita perlu
memahami apa itu keterampilan konseptual tersebut. Keterampilan konseptual (conceptual skill) adalah keterampilan daya pikir yang dimiliki seorang pemimpin guna
untuk kepentingan dan kegiatan organisasi. Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan
bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Salah satu dari ketiga keterampilan tersebut adalah keterampilan konseptual. Menurut beliau, Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan
untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau
ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana
kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide
menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses
perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional
juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
Selanjutnya, mengenai dua aspek dalam keterampilan konseptual. Pertama, keterampilan untuk mengatur. Mary Parker Follet mengemukakan bahwa manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi tersebut berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain agar memiliki kesadaran dan kemauan untuk mencapai tujuan organisasi. Perlu diketahui bahwa tujuan dari proses manajemen dalam organisasi tersebut adalah mengoptimalkan penggunaan sumber daya/faktor produksi dari bahan mentah menjadi produk jadi. Maka, tugas manajer lah untuk mengatur penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan agar berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing dan dapat diberdayakan dengan sebaik-baiknya. Contohnya seperti, menentukan lokasi produksi dan tata letak fasilitas produksi.
Keterampilan untuk mengatur dari keterampilan konseptual akan berguna dalam contoh yang saya sebutkan di atas. Ada banyak hal yang perlu pengaturan dari seorang manajer. Penentuan lokasi yang strategis salah satunya. Manajer bertugas untuk dapat menentukan lokasi yang strategis untuk produksi agar biaya yang ditimbulkan dapat dikurangi. Dengan pemilihan lokasi yang strategis, maka unit cost dari proses produksi dan distribusi dapat diperkecil sehingga tingkat efisiensi dapat dimaksimumkan. Lalu, mengenai tata letak fasilitas produksi. Manajer juga perlu untuk menggunakan keterampilan mengaturnya untuk menentukan orientasi tata letak seperti apa yang akan digunakan oleh perusahaan, tata letak berorientasi proses ataupun produk. Manajer akan memilih tata letak yang paling cocok untuk diterapkan dengan kondisi perusahaan, tentunya setelah melihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tata letak. Intinya, yang dilakukan manajer itu adalah bentuk pengaturan dan tentu saja memerlukan keterampilan konsepsional seperti yang disebutukan sebelumnya.
Kedua, keterampilan untuk memimpin. Keterampilan ini penting bagi seorang manajer karena tugas manajer itu melibatkan sumber daya manusia atau dengan kata lain tenaga kerja. Untuk mengarahkan tenaga kerja agar bisa melaksanakan tugasnya dengan cara efektif dan efisien maka seorang manajer perlu mengetahui cara untuk memimpin para tenaga kerja tersebut. Memimpin disini bukan hanya sekedar untuk memberikan arahan mengenai apa yang harus tenaga kerja itu lakukan, tapi juga mengenai bagaimana cara memotivasi mereka agar bisa memiliki kesadaran dan kemauan untuk mencapai tujuan organisasi. Ada beberapa peranan yang perlu dilakukan oleh manajer, Henry Minzberg mengemukakan 10 tingkatan peranan yaitu:
1) Peran sebagai kepala
Peranan untuk
mewakili organisasi yang dipimpinnya dalam setiap kesempatan dan persoalan yang
timbul secara formal.
2)
Peran pemimpin
Peranan menjadikan unit organisasinya berfungsi suatu kesatuan dalam
mencapai tujuan dimana manajer perlu menggerakkan, memotivasi, menciptakan
kondisi yang memungkinkan untuk bekerja bagi pengikutnya.
3)
Peran penghubung
Peranan yang
mengharuskan manajer melakukan interaksi dengan teman sejawat, staf, dan orang
lain, yang berada di luar organisasinya untuk mendapatkan informasi.
4)
Peran pemantau
Peranan yang
menghubungkan seseorang manajer untuk menjadi pencari, penerima dan pengumpul
informasi agar supaya mampu menghubungkan pengertian yang baik dari organisasi
yang dipimpinnya.
5)
Peran penyebar
Peran yang
mendapatkan manajer sebagai penyebar informasi ke seluruh jajaran organisasi
yang menjadi tanggung jawabnya.
6)
Peran juru bicara
Peran manajer untuk
memiliki organisasi untuk menyampaikan informasi keluar lingkungan
organisasinya.
7)
Peran wirausaha
Bukan sebagai
pemrakarsa dan perancang bagi sejumlah perubahan yang terkendali dalam
organisasinya.
8)
Peran penghalau gangguan
Yaitu peran yang
membawa manajer untuk bertanggung jawab ketika organisasinya mengalami krisis
yang sering kali tidak direncanakan sebelumnya.
9)
Peran pembagi sumber daya
Peran manajer
sebagai penentu di dalam mengalokasikan sebagai sumber daya, seperti
keuangan/dana untuk kegiatan tertentu dalam organisasi.
10) Peran perunding
Peran yang menempatkan manajer sebagai
perunding (negosiator) baik dengan pihak-pihak dalam organisasi maupun pihak
luar guna pemecahan bagi masalah yang dihadapi organisasi.
Contoh yang bisa saya berikan mengenai keterampilan untuk memimpin ini, misalnya: dalam sebuah organisasi, beberapa karyawan memiliki persepsi masing-masing mengenai cara yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan organisasi. Ada perbedaan pendapat disini dan jika itu terus berlanjut maka akan terjadi ketidakharmonisan dalam organisasi karena masing-masing pihak akan terus mempertahankan argumen mereka. Di saat itulah keterampilan manajer untuk memimpin bisa digunakan. Manajer bisa menjadi pendengar yang baik, menengahi kemudian memberikan keputusan mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh para pekerja ini.
Dengan penjelasan tersebut, saya bisa menyimpulkan bahwa kedua keterampilan tersebut, baik itu keterampilan mengatur maupun memimpin sangat dibutuhkan oleh manajer operasi. Karena dengan keterampilan tersebut, manajer operasi dapat menjalankan perannya dengan lebih baik dan dapat menjadikan proses produksi dalam organisasi menjadi lebih terarah, efektif dan efisien.
Boleh di copy g' tugasnya??
BalasHapus